Daerah, Batuahnews.id – Kabupaten Mukomuko tercatat memiliki total 3.496 hektare areal persawahan yang tersebar di tujuh kecamatan.
Data tersebut diungkapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko dalam pemetaan mengenai distribusi lahan sawah di wilayah setempat
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Hari Mustaman, SP, mengungkapkan bahwa Kecamatan Lubuk Pinang menjadi wilayah dengan cakupan lahan sawah terluas.
“Di Lubuk Pinang, terdapat sekitar 1.846 hektare sawah yang tersebar di tujuh desa. Angka ini menjadikan Lubuk Pinang sebagai kecamatan dengan kontribusi terbesar terhadap produksi padi di Mukomuko,” jelasnya.
Setelah Lubuk Pinang, wilayah dengan sawah cukup luas adalah Kecamatan Selagan Raya. Dari 12 desa yang ada, 10 di antaranya menggarap sawah dengan total keseluruhan mencapai 681 hektare.
Kecamatan XIV Koto menempati urutan ketiga dengan luas sekitar 373 hektare, disusul Kecamatan Air Manjunto yang memiliki 301 hektare areal sawah.
Sementara itu, Kecamatan Ipuh juga tercatat masih memiliki 121 hektare lahan sawah. Namun, sebagian besar lahan di wilayah ini masih bergantung pada tadah hujan, dan sebagian lainnya memanfaatkan pompanisasi dengan irigasi bawah tanah.
“Meski kondisi alam berbeda, petani di Ipuh tetap berupaya menjaga ketahanan pangan dengan sistem pengairan yang ada,” tambah Hari.
Disisi lain, meskipun Bendung Manjunto salah satu bendungan terbesar di Mukomuko yang berada di Kecamatan V Koto, luas sawah di kecamatan ini justru relatif kecil, yakni hanya 90 hektare.
Sedangkan Kecamatan Malin Deman menempati posisi terakhir dengan luas lahan sawah 84 hektare yang sebagian besar berada di Desa Talang Baru.
Menurut catatan Dinas Pertanian, sebagian besar sawah di Mukomuko kini telah menggunakan sistem irigasi, meskipun masih ada yang mengandalkan tadah hujan maupun pompanisasi.
Keberadaan jaringan irigasi dinilai sangat membantu dalam menjaga stabilitas produksi padi, terutama di musim kemarau.
Hari Mustaman menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya memperkuat sarana penunjang pertanian agar produktivitas semakin meningkat.
“Kami berharap, ke depan seluruh lahan sawah di Mukomuko dapat memperoleh akses irigasi yang lebih baik. Dengan begitu, produksi padi bisa lebih stabil dan ketahanan pangan daerah tetap terjaga,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen mendukung para petani melalui penyediaan fasilitas dan program pertanian yang berkelanjutan.
“Harapan kami, sektor pertanian di Mukomuko bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga berkontribusi terhadap pasokan pangan provinsi maupun nasional,” tutupnya.
Andika Dwi Pradipta