3eb52f95-0313-4580-b4f2-4cffa230f042
4816069c-8d60-459a-ae56-49af4d9612f9
dbcfdda0-18e9-4d9b-952b-fa6cda258723
e20c1763-0cc1-4c1b-80ad-e8e92b74d2f4
f17afd1b-771b-4b32-b5a4-94eab141e4f4
3453f13c-66cf-4bb1-b697-74f1db919eec
f33aebb0-b86b-467e-82ee-d65bb858ac60
d2f80ada-1528-4dd1-8747-3bd7c979a5b0
WhatsApp Image 2025-08-01 at 15.05.12
WhatsApp Image 2025-08-03 at 19.23.48
previous arrow
next arrow
Daerah  

Angka Stunting Menurun, Wabup Mukomuko Ingatkan Seluruh Stakeholder Lebih Memaksimalkan

Daerah, Batuahnews.id – Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus memperkuat langkah dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting yang sebelumnya berada di angka 6,79 persen pada 2024, kini berhasil ditekan hingga 4,52 persen per Juli 2025.

Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi AB, menegaskan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran berbagai pihak. 

Ia mendorong agar seluruh elemen, mulai dari pemerintah desa, kecamatan hingga tingkat kabupaten, bersatu dalam menjalankan program pencegahan sekaligus percepatan penurunan stunting.

“Kerja sama semua unsur sangat dibutuhkan. Mulai dari pemerintah desa, TP-PKK hingga instansi terkait lainnya harus bergerak bersama. Upaya ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak,” ungkap Rahmadi.

Selain itu, masyarakat juga diajak lebih aktif mengikuti kegiatan posyandu. Melalui layanan kesehatan di posyandu, tumbuh kembang balita maupun kondisi ibu hamil dapat terpantau secara rutin, sehingga risiko stunting bisa dicegah sejak dini.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Mukomuko dari 17 puskesmas di 15 kecamatan, wilayah Puskesmas Air Manjuto masih menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi, yakni 70 kasus dari 785 balita yang diperiksa atau sekitar 8,92 persen. Disusul Kecamatan Lubuk Sanai dengan 71 kasus (7,80 persen), Lubuk Pinang dengan 54 kasus (7,91 persen), dan Teras Terunjam dengan 16 kasus (7,92 persen).

Sementara itu, wilayah dengan kasus stunting terendah tercatat di Puskesmas Dusun Baru Lima Koto. Dari 669 balita yang diperiksa, hanya satu anak yang terindikasi stunting atau sekitar 0,15 persen. Desa Bantal juga menunjukkan capaian baik dengan tiga kasus dari 700 balita yang diperiksa atau 0,43 persen.

Rahmadi menegaskan, penurunan angka stunting akan terus menjadi prioritas Pemkab Mukomuko. Ia berharap, melalui sinergi pemerintah dan masyarakat, generasi mendatang dapat tumbuh sehat, cerdas, serta mampu menjadi kebanggaan daerah.

“Kami berharap dengan kerja sama semua pihak, anak-anak mukomuko dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kelak menjadi generasi yang membanggakan daerah,” pungkasnya.

Andika Dwi Pradipta 

1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *