Daerah, Batuahnews.id – Layanan pengangkutan sampah di Kabupaten Mukomuko mengalami gangguan serius.
Penyebabnya, permasalahan dalam sistem penggajian tenaga kebersihan, dan sarana prasarana untuk pengangkutan sampah yang tidak memadai.
Sejak awal tahun 2025, mayoritas dari 56 petugas kebersihan belum menerima gaji. Kondisi ini mendorong mereka mogok kerja. Sementara itu, operasional armada juga terhenti karena DLH tidak memiliki dana untuk membeli bahan bakar.
Akibatnya, tumpukan sampah mulai terlihat di sejumlah titik, menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan dampak kesehatan dan lingkungan.
Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, Budi Yanto, mengatakan memang benar seluruh tenaga kebersihan belum ditugaskan kembali karena adanya kendala dalam sistem penggajian. Saat ini pihak mereka tengah mencari mekanisme terbaik, serta telah melakukan rapat koordinasi dengan Bupati Mukomuko, dan kemungkinan mereka nanti akan dilakukan outsourcing.
“Kemungkinan memang mereka nantinya akan dilakukan outsourcing, intinya kami akan terus mencari mekanisme yang terbaik,” katanya.
Lanjut Budi Yanto, saat ini solusi sementara pihaknya mengerahkan Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan DLH Kabupaten Mukomuko untuk turun tangan secara langsung membantu menangani permasalahan sampah di Kabupaten Mukomuko.
“Kami terus berupaya menjaga kebersihan, walaupun dalam kondisi terbatas. Kami mengerahkan ASN untuk ikut serta dalam kegiatan kebersihan di lapangan,” jelas Budi.
Lebih lanjut Budi, ia mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak membuang sampah sembarangan. Warga diminta untuk mengelola sampah rumah tangga dengan lebih bijak, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, serta mengurangi volume sampah yang dibuang.
“Dengan adanya langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah potensi gangguan kesehatan selama proses pemulihan layanan berlangsung,” pungkasnya.
Andika Dwi Pradipta
