Penduduk Tekek Kuala Bandar Rami itun mendiami tempat baru tersebut, namun mereka ingin memberi nama tempat baru ini.
Dalam proses pemberian nama, ada tiga versi pendapat cacatan sejarah, cerita turun temurun pemberian nama ini.
Yaitu, versi pertama, waktu rombongan dari Gresik mau memasukkan perahunya ke muara sungai Abu dan Sungai Lakum dari tengah laut, daratan di sekitar mereka nampak seperti “Muka” maka oleh itu, Martha atau Mualim sebagai pengemudi perahu memberi nama Mukomuko.
Versi kedua, menyebutkan bahwa waktu sampai di muara Sungai Lakum (Manjuto) dan Sungai Abu (Selagan), karena ada dua sungai dan muaranya hanya satu, maka disebut oleh rombongan Sang Pati dengan sebutan Mukomuko.
Versi Ketiga, setelah pindahnya pusat pengendalian masyarakat dari Tekek Kuala Bandar Rami ke Padang Sarjana, maka kepala – kepala suku mengadakan rapat atau mufakat untuk memberi nama daerah baru ini.
Karena telah berbulan – bulan rapat namun belum ada juga keputusan, diantara mereka masih mempertahankan pendapatnya masing – masing. Akhirnya salah satu anggota rapat mengusulkan tempat baru ini diberi nama Mukomuko.
Mukomuko diambil dari suku kata bermuko – muko yang artinya pertemuan, mufakat atau rapat. Asli bahasa Mukomuko berasal dari usulan tersebut, yang dianggap adil waktu itu maka disepakatilah nama tempat baru itu dengan nama Mukomuko.
Sumber : Tokoh Presidium Pemekaran Mukomuko
Ibnu Afdaldi