3eb52f95-0313-4580-b4f2-4cffa230f042
4816069c-8d60-459a-ae56-49af4d9612f9
dbcfdda0-18e9-4d9b-952b-fa6cda258723
e20c1763-0cc1-4c1b-80ad-e8e92b74d2f4
f17afd1b-771b-4b32-b5a4-94eab141e4f4
3453f13c-66cf-4bb1-b697-74f1db919eec
f33aebb0-b86b-467e-82ee-d65bb858ac60
d2f80ada-1528-4dd1-8747-3bd7c979a5b0
WhatsApp Image 2025-08-01 at 15.05.12
WhatsApp Image 2025-08-03 at 19.23.48
previous arrow
next arrow
Daerah  

BKD Mukomuko Maksimalkan Pajak MBLB, Target Penerimaan 2025 Capai 100 Persen

Daerah, Batuahnews.id – Pendapatan daerah Kabupaten Mukomuko dari sektor pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) dipastikan terus meningkat.

Badan Keuangan Daerah (BKD) setempat menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dari aktivitas galian C dengan melibatkan para pengusaha kuari agar lebih tertib dan aktif dalam menyetorkan kewajiban mereka.

Kepala BKD Mukomuko, Eva Tri Rosanti, menyebutkan bahwa potensi penerimaan pajak dari sektor ini cukup besar dan menjadi salah satu andalan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Mukomuko juga menjalin kerja sama opsen pajak MBLB dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk memaksimalkan pengelolaan pajak dari usaha pertambangan terbuka tersebut.

“Kami bersyukur, semakin banyak pengusaha kuari di Mukomuko yang sadar akan pentingnya memenuhi kewajiban pajaknya. Partisipasi aktif mereka membuat penerimaan pajak MBLB menunjukkan tren positif dan menjadi salah satu penyokong pembangunan daerah,” ungkap Eva.

Data BKD menunjukkan, saat ini terdapat 15 kuari galian C yang aktif beroperasi dan tercatat rutin menyetorkan pajak MBLB ke kas daerah.

Menariknya, pajak yang terkumpul tidak sepenuhnya dikelola pemerintah kabupaten, melainkan dibagi dengan desa-desa penghasil material galian.

Eva menjelaskan, mekanisme bagi hasil pajak dilakukan dengan komposisi 65 persen masuk ke kas daerah dan 35 persen dialokasikan langsung ke desa. Skema ini diharapkan memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar area pertambangan.

“Kami ingin penerimaan pajak bukan hanya meningkatkan PAD, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi desa-desa yang menjadi lokasi aktivitas kuari. Dengan begitu, pembangunan daerah bisa berjalan seimbang dan masyarakat di sekitar penambangan ikut merasakan hasilnya,” jelasnya.

BKD optimistis target penerimaan pajak dari sektor galian C pada tahun 2025 dapat tercapai sepenuhnya. Menurut Eva, tren positif partisipasi pengusaha kuari memberikan sinyal baik bagi keberlangsungan pembangunan daerah.

“Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, provinsi, dan para pelaku usaha, kami yakin target pajak MBLB tahun ini bisa terealisasi 100 persen. Harapan kami, semakin besar pemasukan dari sektor ini, semakin besar pula manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” tutup Eva.

Andika Dwi Pradipta

1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *