3eb52f95-0313-4580-b4f2-4cffa230f042
4816069c-8d60-459a-ae56-49af4d9612f9
dbcfdda0-18e9-4d9b-952b-fa6cda258723
e20c1763-0cc1-4c1b-80ad-e8e92b74d2f4
f17afd1b-771b-4b32-b5a4-94eab141e4f4
3453f13c-66cf-4bb1-b697-74f1db919eec
f33aebb0-b86b-467e-82ee-d65bb858ac60
d2f80ada-1528-4dd1-8747-3bd7c979a5b0
WhatsApp Image 2025-08-01 at 15.05.12
WhatsApp Image 2025-08-03 at 19.23.48
previous arrow
next arrow
Daerah  

Disdikbud Mukomuko Petakan Sekolah Tanpa Listrik, Usulkan Bantuan ke Pemerintah Pusat

Daerah, Batuahnews.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko tengah melakukan pendataan sekolah-sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) yang hingga kini belum menikmati pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai bahan pengusulan program bantuan infrastruktur listrik dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Mukomuko, Ramon Hosky, mengatakan bahwa dari total 141 SD dan 58 SMP yang tersebar di berbagai kecamatan, sebagian besar telah teraliri listrik PLN. Namun, masih ada beberapa sekolah yang belum tersentuh fasilitas dasar tersebut.

“Saat ini masih ada tiga SD dan dua SMP yang belum terhubung dengan jaringan listrik PLN. Untuk sementara, kebutuhan energi di sekolah-sekolah tersebut dipasok melalui bantuan dari sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di sekitar lokasi,” jelas Ramon.

Sekolah-sekolah yang belum mendapat akses listrik umumnya berada di wilayah terpencil dan sulit dijangkau, sebagian berdekatan dengan kawasan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan perbatasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Tantangan geografis membuat proses pembangunan infrastruktur listrik di wilayah ini tidak semudah daerah lain.

Selain keterbatasan listrik, kendala lain yang dihadapi sekolah-sekolah di daerah pelosok adalah minimnya akses internet. Padahal, kebutuhan jaringan digital kini menjadi salah satu syarat penting untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.

“Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena beberapa materi ajar dan administrasi sekolah kini berbasis aplikasi online. Tanpa dukungan jaringan internet dan listrik memadai, proses pembelajaran menjadi tidak optimal,” ungkap Ramon.

Melalui pendataan ini, Disdikbud Mukomuko berharap program bantuan dari pemerintah pusat dapat segera terealisasi. Pihaknya menargetkan agar semua sekolah di Kabupaten Mukomuko, termasuk yang berada di wilayah pedalaman, memiliki akses listrik dan internet yang memadai.

“Kami berharap melalui usulan ini, pemerintah pusat bisa memprioritaskan pembangunan infrastruktur listrik di sekolah-sekolah terpencil. Dengan begitu, kualitas pembelajaran dan akses teknologi informasi bagi para peserta didik di Mukomuko dapat meningkat secara merata,” pungkasnya.

Andika Dwi Pradipta

1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *