Daerah, Batuahnews.id – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko memastikan seluruh desa yang ada di wilayahnya akan terlibat dalam lomba ketahanan pangan bertajuk Satu Desa Satu Hektar yang digagas Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Dari total 148 desa yang tersebar di 15 kecamatan, sebanyak 140 desa sudah lebih dulu mendaftarkan diri. Sementara delapan desa lainnya dipastikan segera menyusul untuk bergabung dalam program tersebut.
Setiap desa yang mengikuti lomba diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp3 juta.
Dana ini disetorkan kepada pihak penyelenggara dan digunakan untuk membeli paket sarana produksi pertanian (saprotan). Paket tersebut mencakup kebutuhan budidaya jagung di lahan satu hektar serta penanaman cabai merah.
Rincian penggunaan biaya pendaftaran antara lain pembelian benih jagung sebanyak 20 kilogram dengan harga Rp105 ribu per kilogram atau senilai Rp2,1 juta, ditambah tujuh botol pupuk cair organik (POC) seharga Rp95 ribu per botol dengan total Rp760 ribu.
Selain itu, desa peserta juga menanam lima pot cabai merah yang mencakup benih seharga Rp200 ribu per kemasan serta polybag senilai Rp10 ribu per lembar dengan total Rp130 ribu.
Kepala DPMD Mukomuko, Ujang Selamat, menjelaskan bahwa dana yang digunakan desa untuk keperluan lomba ini bersumber dari alokasi ketahanan pangan sebesar 20 persen dari Dana Desa. Menurutnya, hal tersebut sah dan tidak menyalahi aturan.
“Desa bisa menggunakan alokasi dana ketahanan pangan untuk pembelian saprotan dalam lomba ini. Jadi tidak ada masalah,” ujarnya.
Namun, Ujang menyebut belum semua desa melaksanakan penanaman jagung. Hal itu dikarenakan kegiatan tersebut baru masuk dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
“Kami berharap lomba ini nantinya bukan hanya sekedar menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mampu mendorong masyarakat desa untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan,” pungkasnya.
Andika Dwi Pradipta