3eb52f95-0313-4580-b4f2-4cffa230f042
4816069c-8d60-459a-ae56-49af4d9612f9
dbcfdda0-18e9-4d9b-952b-fa6cda258723
e20c1763-0cc1-4c1b-80ad-e8e92b74d2f4
f17afd1b-771b-4b32-b5a4-94eab141e4f4
3453f13c-66cf-4bb1-b697-74f1db919eec
f33aebb0-b86b-467e-82ee-d65bb858ac60
d2f80ada-1528-4dd1-8747-3bd7c979a5b0
WhatsApp Image 2025-08-01 at 15.05.12
WhatsApp Image 2025-08-03 at 19.23.48
previous arrow
next arrow
Daerah  

Mukomuko Perkuat Tim Reaksi Cepat, Targetkan Respon Bencana Lebih Sigap

Daerah, Batuahnews.id – Pemerintah Kabupaten Mukomuko pada tahun 2025 kembali menaruh perhatian serius terhadap peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB). 

Program pengembangan ini melibatkan berbagai sektor lintas instansi, mulai dari unsur pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga organisasi masyarakat, sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang kerap melanda daerah pesisir barat Sumatera tersebut.

Kegiatan yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko ini difokuskan pada peningkatan keahlian teknis, koordinasi antarinstansi, serta penanganan darurat berbasis simulasi. 

Adapun kegiatan ini dilakukan selama dua hari 

Tujuannya agar TRC-PB tidak hanya sigap dalam merespons bencana, tetapi juga mampu berperan aktif dalam pencegahan serta mitigasi risiko di lapangan.

Bupati Mukomuko, Choirul Huda menegaskan bahwa kesiapan merupakan kunci utama dalam menghadapi ancaman bencana yang tidak bisa diprediksi. 

“Bencana datang tanpa bisa kita rencanakan. Yang bisa kita lakukan hanyalah menyiapkan diri sebaik mungkin. Dengan adanya penguatan kapasitas tim reaksi cepat ini, saya berharap seluruh unsur dapat bergerak cepat, tepat, dan terukur saat keadaan darurat terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi, menjelaskan bahwa pengembangan kapasitas TRC-PB tahun 2025 tidak hanya berupa pelatihan teknis, tetapi juga penguatan koordinasi lintas sektor. 

Menurutnya, keberhasilan penanganan bencana tidak bisa dibebankan pada satu instansi saja, melainkan membutuhkan sinergi bersama. 

“Kami melibatkan unsur TNI, Polri, tenaga medis, hingga relawan masyarakat. Kolaborasi menjadi faktor penting agar respon cepat benar-benar efektif di lapangan,” jelasnya.

Selain menekankan kesiapan, kegiatan ini juga diarahkan untuk memperkuat sistem komunikasi darurat, logistik, serta strategi evakuasi. Hal ini dianggap penting mengingat wilayah Mukomuko termasuk dalam zona rawan bencana, mulai dari banjir, longsor, hingga potensi gempa dan tsunami.

Dengan langkah ini, Pemerintah Kabupaten Mukomuko berupaya memastikan bahwa TRC-PB tidak hanya menjadi tim reaktif, melainkan mampu menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran dan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.

Andika Dwi Pradipta 

1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *