Nasional, Batuahnews.id – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, hadir sekaligus membuka secara resmi kegiatan Launching Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bengkulu yang dirangkaikan dengan Sarasehan Bengkulu Damai. Acara tersebut berlangsung di Hotel Mercure, pada Rabu (10/9).
Dalam sambutannya, Helmi menekankan bahwa keberadaan media daring memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia berpesan kepada para jurnalis agar tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, menjaga independensi, serta menyajikan informasi yang akurat dan bebas dari berita bohong.
“Independensi itu berarti memberitakan apa adanya sesuai fakta, tanpa ada intervensi pihak manapun. Wartawan juga harus memastikan setiap berita yang disampaikan memiliki sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Helmi.
Lebih lanjut, Gubernur memberikan apresiasi atas lahirnya LBH SMSI Bengkulu. Menurutnya, lembaga ini bisa menjadi mitra penting pemerintah dan aparat penegak hukum, terutama dalam memperkuat penegakan keadilan serta melindungi insan pers yang kerap bersinggungan dengan masalah hukum.
Ketua SMSI Bengkulu, Wibowo Susilo, SE, dalam kesempatan yang sama menegaskan komitmen organisasinya untuk memastikan media siber tetap berada pada koridor profesionalisme. Ia mengingatkan bahwa kesalahan dalam pemberitaan harus segera diluruskan sebagai bentuk tanggung jawab moral media kepada publik.
“Setiap berita yang keliru wajib dikoreksi. Itu adalah amanah kode etik jurnalistik yang harus dipatuhi semua wartawan. Pers punya kewajiban menyampaikan kebenaran, bukan sekadar informasi,” tegas Wibowo.
Menutup rangkaian acara, Helmi Hasan kembali mengingatkan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman. Ia menyebut Bengkulu memiliki kekayaan budaya, agama, dan suku yang justru harus dijadikan modal untuk memperkuat persatuan.
“Keberagaman adalah kekuatan, bukan pemisah. Dengan bersinergi antara pemerintah, media, akademisi, dan masyarakat, kita bisa wujudkan Bengkulu yang damai, maju, dan mampu bersaing dengan daerah lain,” tutup Gubernur.
Andika Dwi Pradipta